Kata
Pengantar
Penulis ucapkan
puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah dengan judul bahaya rokok
bagi remaja.
Karya
ilmiah ini penulis susun supaya
pembaca khususnya remaja
dapat lebih mengetahui tentang
bahaya rokok, yang penulis ambil dari berbagai sumber. Meskipun ada kendala
dalam mengerjakan penulis dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.
Dalam
penyelesaian karya ilmiah ini, penulis
mendapatkan petunjuk dan koreksi dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Khusnul Khotimah, M.Pd. selaku dosen bahasa
Indonesia yang telah membimbing penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara menyusun karya tulis ilmiah ini serta teman-teman yang telah membantu
dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Karya
ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun agar terbentuk karya tulis ilmiah yang lebih baik lagi.
Semoga Karya Ilmiah penulis dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan
semua yang membaca. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Sidoarjo,
13 Desember 2012
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
COVER i
HALAMAN
COVER ii
KATA
PENGANTAR iii
DAFTAR
ISI iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umun 1
2.
Tujuan Khusus 2
1.4 Manfaat Penulisan
1.
Bagi Pembaca 2
2.
Bagi Remaja 2
1.5 Metode Penulisan
1. Teknik Pengumpulan Data 2
2. Teknik Alat dan Instrumen 2
1.6 Sistematika Penulisan 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Rokok dan Bahan Kimia yang Terkandung 3
2.2 Rokok di Kalangan Remaja 4
2.3 Penyebab Remaja Merokok 5
2.4 Masalah yang Bisa Muncul jika Remaja
Merokok 6
2.5 Peran
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Rokok bagi Remaja 7
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perilaku
merokok di kalangan remaja kini bukanlah hal yang asing lagi. Tidak jarang kita
menemui remaja merokok (SMA atau SMP)
bersama temannya bahkan sendiri. Menurut
Iqbal presentase tertinggi seseorang mulai merokok adalah 16-20 tahun, bahkan
sebesar 53,1% dimana usia tersebut menandakan individu dalam remaja. Tapi ada pula di Indonesia ini sejak di
Sekolah Dasar sudah merokok sungguh memrihatinkan.
Bahaya
merokok sepertinya kurang diperhatikan oleh para perokok khususnya remaja.
Padahal di bungkus rokok sudah tertera zat-zat yang berbahaya dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya pula. Namun di Indonesia ini
jumlah perokok semakin bertambah , bahkan Indonesia sudah menempati peringkat ketiga mencapai 100 juta orang. Selain
bertambah jumlah orang juga bertambah jumlah perokok termuda.
Semakin
muda usia perokok, semakin dini pula zat-zat yang meracuni dalam tubuh perokok.
Zat-zat tersebut tentu berdampak negative
bagi kesehatan remaja. Dengan demikian, semakin besar kemungkinan remaja
terjangkit penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rokok.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu :
1.
Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung di
dalamnya?
2.
Bagaimana rokok dengan remaja saat ini ?
3.
Apa penyebab
remaja menyukai rokok?
4.
Apakah bahayanya
jika remaja merokok?
5.
Bagaimana
cara menjaga remaja agar tetap bebas
dari rokok ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Pembuatan
karya ilmiah ini memiliki tujuan umum yaitu.
1. Remaja
sadar tentang bahaya rokok
1
2
2.
Orang tua ikut serta agar anak tidak mencoba untuk merokok
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus dalam karya ilmiah ini yaitu.
1.Untuk mengetahui
pengertian dari rokok dan bahan kimia yang terkandung
2. Untuk mengetahui
penyebab remaja merokok
3. Untuk mengetahui
masalah yang bisa muncul jika
remaja merokok
1.4
Manfaat penulisan
1.4.1 Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui tentang bahaya rokok .
2. Dapat mengetahui tentang pentingnya peran
orang tua dalam pencegahan rokok di kalangan remaja.
1.4.2 Bagi Remaja
Agar
remaja sadar akan bahaya rokok dan masalah yang ditimbulkan akibat merokok.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Teknik
pengumpulan data
Penulis menyusun karya ilmiah ini
dengan melakukan pencarian di internet.
1.5.2 Teknik Alat dan Instrumen
Penulis menyusun karya ilmiah ini
menggunakan komputer, kertas A4, flasdish dan lain lain.
1.6 Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran singkat dari
karya ilmiah ini, penulis menyusun sistematika penulisan menjadi tiga bab
yaitu.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang
latar belakang, rumusan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan
tentang bahaya rokok bagi remaja.
BAB III: PENUTUP
Dalam bab ini penulis menyimpulkan tentang
bahaya rokok bagi remaja serta memberikan saran kepada pembaca khususnya remaja
untuk menjauhi rokok.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Rokok dan Bahan Kimia yang
Terkandung
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
1.
Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa
rileks.
2.
Tar, yang terdiri dari lebih dari empat ribu bahan
kimia yang mana enam puluh bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik. Zat
berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dapat menyumbat dan mengiritasi
paru-paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronkitis
kronis, emphysema dalam beberapa kasus menyebabkan kanker
paru-paru.Racun kimia dalam Tar juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan
kemudian dikeluarkan di urine. Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih.
3.
Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia
organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
5.
Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan
radioaktif.
6.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana
yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
7.
Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga
merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
8.
Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat
beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
9.
Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan
untuk mengawetkan mayat.
10. Hidrogen
sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini
juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
11. Arsenik,
bahan yang terdapat dalam racun tikus.
3
4
12. Karbon
monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil. Zat ini dapat meresap
dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa
Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem
peredaran darah. Selain itu, karbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan juga dapat
menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.
2.2
Rokok di Kalangan Remaja
Masa
remaja adalah masa transisi, masa peralihan dimana anak-anak akan tumbuh
kembang menjadi dewasa. Namun, justru masa remaja inilah yang paling harus
diwaspadai karena pada fase inilah emosi dan pemikiran mereka masih cenderung
labil dan mudah terpengaruh hal-hal yang mereka anggap menarik ataupun keren.
Masa
coba-coba, mereka akan mencoba hal baru yang sebelumnya tidak pernah mereka
lakukan sewaktu masih dalam masa anak-anak. Namun, justru hal coba-coba inilah
yang banyak mendatangkan masalah terhadap perkembangan psikis maupun pemikiran
remaja tersebut. Ambil contoh pada masa remaja ini mereka sudah mulai mengenal
apa itu rokok. Bagi orang tua merokok merupakan hal yang biasa. Namun, bila
dilakukan oleh anak-anak muda akan terkesan keren. Itulah yang ada didalam
pikiran para remaja, sesuatu yang dianggap tidak boleh dilakukan akan menjadi
terlihat keren bila mereka melakukannya. Terjadilah apa yang namanya remaja
merokok, dari yang awalnya hanya sekedar untuk gaya hingga pada akhirnya ada
yang sampai ketagihan dan sulit untuk berhenti merokok.
Merokok
ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai lambang kedewasaan, merujuk kalau yang
mengkonsumsi rokok itu adalah para orang dewasa. Hal inilah yang menimbulkan
dorongan dalam diri remaja untuk mencobanya. Remaja ingin membuktikan kalau
mereka bukanlah anak-anak lagi, mereka merasa sekarang adalah orang dewasa
makanya mereka meniru apa yang banyak dilakukan orang dewasa Walaupun sudah ada
himbauan kalau rokok tidak untuk anak dibawah 17 tahun namun itu saja belum
cukup menekan peredaran pasar rokok dikalangan remaja.
5
Data
riset kesehatan tahun 2007 , usia perokok pada usia 15-19 tahun mencapai 4,2
juta. Dari angka tersebut 7 % usia perokok adalah sekolah dasar (SD), 16 % usia
sekolah menegah pertama (SMP), sedangkan usia sekolah menegah atas sebanyak
24%. Tingginya jumlah perokok usia anak-anak tidak lepas dari pengaruh iklan
rokok, perilaku orang dewasa dan kemudahan untuk memperoleh rokok.
2.3
Penyebab Remaja Merokok
Ada banyak alasan yang melatar
belakangi perilaku merokok pada remaja. Secara umum menurut Kurt
Lewin,mengatakan bahwa, perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan
individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam
diri, juga disebabkan faktor lingkungan.Faktor dari dalam remaja dapat dilihat
dari kajian perkembangan remaja. Remaja mulai merokok dikatakan oleh Erikson
berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa
perkembangannya yaitu, masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya.
Dalam
masa remaja ini, sering dilukiskan sebagai masa badai dan topan karena
ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial. Upaya-upaya untuk
menemukan jati diri tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan
masyarakat.Perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku simbolisasi. Simbol
dari kematangan, kekuatan, kepemimpinan, dan daya tarik terhadap lawan jenis.
Namun, Ada beberapa hal yang mempengaruhi remaja untuk merokok yaitu :
1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja
perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak
bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding
anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer
& Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
6
2. Pengaruh Teman Atau Pergaulan
Berbagai
fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya.
Dari
fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu
atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al
Bachri, 1991). Dan biasanya remaja ini malu jika dia tidak merokok karna sudah
menjadi trend di kalangan
teman sebayanya.
3. Faktor Kepribadian
Orang
mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok)
ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah.
4. Pengaruh Iklan
Melihat
iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok
adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
Pengaruh iklan ini sangat besar sekali memicu remaja ini untuk merokok.
2.4
Masalah yang Bisa Muncul jika Remaja Merokok
1.
Mengganggu performa di sekolah
Remaja
yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya karena tidak bisa
berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum merokok.
7
2. Perkembangan
paru-paru terganggu
Tubuh
berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang merokok pada periode
ini bisa mengganggu perkembangan paru-parunya.
Terlebih jika remaja
merokok setiap hari maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus
menerus, dahak berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali.
3. Lebih sulit
sembuh saat sakit
Ketika
remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk bisa kembali sehat
seperti semula karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh.
Rokok ini juga
memicu masalah jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan tulang.
4. Kecanduan
Remaja
yang merokok cenderung jauh lebih mungkin menjadi kecanduan terhadap nikotin
yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti. Saat ia memutuskan untuk berhenti
merokok, mka gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan
masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja sekolah serta
perilakunya.
5. Terlihat lebih
tua dari usianya
Orang
yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih cepat dan remaja akan memiliki
garis-garis di wajah serya kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih
tua dibanding usianya. Selain itu rokok juga membuat remaja memiliki jerawat
atau masalah kulit lainnya, serta gigi yang kuning.
2.5
Peran Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Rokok Bagi Remaja
1.
Memahami penyebab remaja merokok
Biasanya
remaja merokok sebagai bentuk pemberontakan, cara menyesuaikan diri dengan
kelompok tertentu atau mengikuti adegan di film. Dengan memahami hal tersebut,
maka orangtua bisa melakukan pencegahan dan pendekatan dengan anak.
2.
Tetap mengatakan tidak untuk rokok
Orangtua
mungkin berpikir remaja tidak mendengar yang dikatakannya, tapi tetaplah
mengatakan untuk tidak memperbolehkan merokok.
8
Karena orangtua yang memberikan
batasan terhadap rokok cenderung memiliki anak yang tidak merokok.
3.Memberi contoh yang baik
Remaja
yang merokok lebih umum ditemui jika orangtuanya merokok, karena anak atau
remaja cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Semakin cepat
berhenti merokok, maka semakin besar kemungkinan anak tidak merokok, serta hindari
merokok atau meninggalkan rokok di dalam rumah.
4. Menjelaskan dampak buruk dari
rokok
Cobalah untuk memberitahu remaja
bahwa merokok tidak membuat anak jadi gaul atau populer, tapi justru membuat
badan dan mulut bau, kotor karena asap, muka lebih cepat keriput dan gigi
menjadi kuning. Bahkan dalam jangka panjang memicu berbagai penyakit.
5. Menekankan bahwa rokok bisa
menyebabkan kecanduan
Sebagian besar remaja percaya
bahwa ia bisa berhenti merokok kapan saja. Untuk itu berilah penekanan atau
bisa juga berupa contoh nyata bahwa jika seseorang sudah mencoba merokok, maka
akan sulit untuk keluar dari kecanduannya.
Dalam Penanggulanan Rokok terhadap
remaja ini juga sangat penting. Karena orang tua sangat berpenhgaruh sekali
yaitu :
1. Orang tua sebagai pengawas
Untuk
menghidari remaja dari bahaya rokok, orangtua juga harus meningkatkan
peranannya sebagai pengawas. Pembatasan sangat membantu untuk membuat remaja
merasa aman. Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan
rumah yang jelas, remaja akan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
dilakukan. Peraturan rumah tersebut selain harus diketahui juga harus
dimengerti sehingga yang melanggar akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap remaja yang akan pergi,
orangtua perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan pulang, dengan
siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini
untuk menunjukkan bahwa orangtua punya perhatian khusus kepada remaja, dan
tidak membiarkan remaja untuk bertindak semuanya sendiri.
9
2. Orang tua sebagai pembimbing
Peranan
sebagai pembimbing remaja terutama dalam membatu anak mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realities bagi
remaja. Orang tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan
sampai menekan harga diri anak. remaja harus dapat mengembangkan kesadaran,
bahwa ia adalah seorang pribadi yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu
dengan cara sendiri menghadapi persoalan-persoalannya. Bila remaja tidak mampu
menghadapi persoalan-persoalannya yang susah seperti masalah merokok dan
narkoba, orangtua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk
dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi remaja untuk mengatasi tekanan dan
pengaruh negatif teman sebayanya. Sehingga remaja akan memiliki pegangan dan
dukungan dari orangtuanya.
4. Bekerjasama dengan orang lain dan guru
1) Kerjasama degan orangtua lain
Bagi
orangtua yang anaknya menjadi perokok, perlu ada suatu kerjasama ataupun
pertemuan dengan oranglain yang dekat dengan anaknya ataupun orang tua dari
teman anaknya untuk mengawasinya.
2) Kerjasama dengan guru
Orangtua
juga perlu berkonsultasi dan bekerjasama dengan guru, khususnya guru bimbingan
konseling (BK). Sebab berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan
pengawas anak. Guru adalah sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi
hingga siang anak dalam pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak
yang terlibat masalah dan membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru BK
berperan untuk menjadi tempat curhat bagi anak/siswa yang mempunyai masalah,
baik dirumah maupun di tempat lain, dengan begitu guru bisa mengetahui dan
membantu si anak bisa menyelesaikan masalahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Merokok sebenarnya bisa dikatakan sebagai lambang
kedewasaan, merujuk kalau yang mengkonsumsi rokok itu adalah para orang dewasa.
Hal inilah yang menimbulkan dorongan dalam diri remaja untuk mencobanya. Remaja
ingin membuktikan kalau mereka bukanlah anak-anak lagi, mereka merasa sekarang
adalah orang dewasa makanya mereka meniru apa yang banyak dilakukan orang
dewasa, contoh mudahnya dan paling umum adalah merokok.
Banyak
remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok
juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang
terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan
teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya
mereka semua menjadi perokok.
3.2 Saran
Maka bagi remaja jangan pernah
coba-coba untuk merokok dan lebih berhati-hati memilih teman sebab faktor utama dari merokok adalah
teman . karena merokok dapat merusak moral bangsa dan dapat menyebabkan
kematian.
10
Daftar Pustaka
http://annesdecha.blogspot.com/2010/03/remaja-dan-rokok.html (Diakses pada 27 November 2012 : 13:44 WIB)
http://health.detik.com/read/2012/05/22/180701/1922124/763/91-persen-remaja-mulai-merokok-karena-terpengaruh-iklan ( Diakses pada 27 November 2012 : 13:44 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok (diakses pada 6 November 2012 : 16:00 WIB)
http://health.detik.com/read/2011/12/29/131149/1802267/1301/trik-agar-remaja-tidak-coba-coba-merokok ( diakses pada 6 desember 2012 : 13:30 WIB)