2.3.13

Bahaya Rokok Bagi Remaja


Kata Pengantar

Penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah dengan judul bahaya rokok bagi remaja.

            Karya ilmiah ini penulis susun supaya  pembaca  khususnya  remaja  dapat  lebih mengetahui tentang bahaya rokok, yang penulis ambil dari berbagai sumber. Meskipun ada kendala dalam mengerjakan penulis dapat menyelesaikan dengan tepat waktu.

            Dalam penyelesaian karya ilmiah  ini, penulis mendapatkan petunjuk dan koreksi dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih  kepada  Khusnul Khotimah, M.Pd. selaku dosen bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah ini serta teman-teman yang telah membantu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.
           
            Karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar terbentuk karya tulis ilmiah yang lebih baik lagi. Semoga Karya Ilmiah penulis dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, pelajar, dan semua yang membaca. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan  wawasan yang lebih luas kepada pembaca.





Sidoarjo, 13 Desember 2012


          Penulis,
iii


DAFTAR ISI
COVER                                                                                                                      i
HALAMAN COVER                                                                                                            ii
KATA PENGANTAR                                                                                               iii
DAFTAR ISI                                                                                                              iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah                                                                                       1
1.2 Rumusan Masalah                                                                                                 1
1.3 Tujuan Penulisan
            1. Tujuan Umun                                                                                              1
            2. Tujuan Khusus                                                                                            2
1.4 Manfaat Penulisan
            1. Bagi Pembaca                                                                                             2
            2. Bagi Remaja                                                                                                2
1.5 Metode Penulisan
1. Teknik Pengumpulan Data                                                                          2
2. Teknik Alat dan Instrumen                                                                         2
1.6 Sistematika Penulisan                                                                                           2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rokok dan Bahan Kimia yang Terkandung                                       3
2.2 Rokok di Kalangan Remaja                                                                                  4
2.3 Penyebab Remaja Merokok                                                                                  5
2.4 Masalah yang Bisa Muncul jika Remaja Merokok                                                6
2.5 Peran Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Rokok bagi Remaja                   7
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan                                                                                                               10
3.2 Saran                                                                                                                     10
DAFTAR PUSTAKA



iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perilaku merokok di kalangan remaja kini bukanlah hal yang asing lagi. Tidak jarang kita menemui remaja merokok  (SMA atau SMP) bersama temannya  bahkan sendiri. Menurut Iqbal presentase tertinggi seseorang mulai merokok adalah 16-20 tahun, bahkan sebesar 53,1% dimana usia tersebut menandakan individu dalam remaja.  Tapi ada pula di Indonesia ini sejak di Sekolah Dasar sudah merokok sungguh memrihatinkan.
Bahaya merokok sepertinya kurang diperhatikan oleh para perokok khususnya remaja. Padahal di bungkus rokok sudah tertera zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya pula. Namun di Indonesia ini jumlah perokok semakin bertambah , bahkan Indonesia sudah menempati peringkat  ketiga mencapai 100 juta orang. Selain bertambah jumlah orang juga bertambah jumlah perokok termuda.
Semakin muda usia perokok, semakin dini pula zat-zat yang meracuni dalam tubuh perokok. Zat-zat tersebut tentu berdampak negative  bagi kesehatan remaja. Dengan demikian, semakin besar kemungkinan remaja terjangkit penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rokok.

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yaitu :
1.      Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung di dalamnya?
2.      Bagaimana rokok dengan remaja saat ini ?
3.       Apa penyebab remaja menyukai rokok?
4.       Apakah bahayanya jika remaja merokok?
5.       Bagaimana cara  menjaga remaja agar tetap bebas dari rokok ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Pembuatan karya ilmiah ini memiliki tujuan umum yaitu.
1.      Remaja sadar tentang bahaya rokok 
1
2
2. Orang tua ikut serta agar anak tidak mencoba untuk merokok
1.3.2  Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam karya ilmiah ini yaitu.
1.Untuk mengetahui pengertian dari rokok dan bahan kimia yang terkandung
2. Untuk mengetahui penyebab remaja merokok
3. Untuk mengetahui masalah yang bisa muncul jika remaja merokok
1.4 Manfaat penulisan
1.4.1 Bagi Pembaca
1. Dapat mengetahui tentang bahaya rokok .
2. Dapat mengetahui tentang pentingnya peran orang tua dalam    pencegahan    rokok di kalangan remaja.
1.4.2 Bagi Remaja
                        Agar remaja sadar akan bahaya rokok dan masalah yang ditimbulkan akibat merokok.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Teknik pengumpulan data
               Penulis menyusun karya ilmiah ini dengan melakukan pencarian di internet.
1.5.2 Teknik Alat dan Instrumen
               Penulis menyusun karya ilmiah ini menggunakan komputer, kertas A4, flasdish dan lain lain.
1.6 Sistematika Penulisan
               Sebagai gambaran singkat dari karya ilmiah ini, penulis menyusun sistematika penulisan menjadi tiga bab yaitu.
BAB I : PENDAHULUAN
               Dalam bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
               Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang bahaya rokok bagi remaja.
BAB III: PENUTUP
   Dalam bab ini penulis menyimpulkan tentang bahaya rokok bagi remaja serta memberikan saran kepada pembaca khususnya remaja untuk menjauhi rokok.

BAB II
PEMBAHASAN

            2.1 Pengertian Rokok dan Bahan Kimia yang Terkandung
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm  dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:
1.      Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
2.      Tar, yang terdiri dari lebih dari empat ribu bahan kimia yang mana enam puluh bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik. Zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronkitis kronis, emphysema dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru-paru.Racun kimia dalam Tar juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine. Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih.
3.      Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4.      Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
5.      Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
6.      Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
7.      Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
8.      Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
9.      Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
10.  Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
11.  Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
3
4
12.  Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap      buangan mobil. Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah. Selain itu, karbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.

2.2 Rokok di Kalangan Remaja
Masa remaja adalah masa transisi, masa peralihan dimana anak-anak akan tumbuh kembang menjadi dewasa. Namun, justru masa remaja inilah yang paling harus diwaspadai karena pada fase inilah emosi dan pemikiran mereka masih cenderung labil dan mudah terpengaruh hal-hal yang mereka anggap menarik ataupun keren.
Masa coba-coba, mereka akan mencoba hal baru yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan sewaktu masih dalam masa anak-anak. Namun, justru hal coba-coba inilah yang banyak mendatangkan masalah terhadap perkembangan psikis maupun pemikiran remaja tersebut. Ambil contoh pada masa remaja ini mereka sudah mulai mengenal apa itu rokok. Bagi orang tua merokok merupakan hal yang biasa. Namun, bila dilakukan oleh anak-anak muda akan terkesan keren. Itulah yang ada didalam pikiran para remaja, sesuatu yang dianggap tidak boleh dilakukan akan menjadi terlihat keren bila mereka melakukannya. Terjadilah apa yang namanya remaja merokok, dari yang awalnya hanya sekedar untuk gaya hingga pada akhirnya ada yang sampai ketagihan dan sulit untuk berhenti merokok.
Merokok ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai lambang kedewasaan, merujuk kalau yang mengkonsumsi rokok itu adalah para orang dewasa. Hal inilah yang menimbulkan dorongan dalam diri remaja untuk mencobanya. Remaja ingin membuktikan kalau mereka bukanlah anak-anak lagi, mereka merasa sekarang adalah orang dewasa makanya mereka meniru apa yang banyak dilakukan orang dewasa Walaupun sudah ada himbauan kalau rokok tidak untuk anak dibawah 17 tahun namun itu saja belum cukup menekan peredaran pasar rokok dikalangan remaja.

5
Data riset kesehatan tahun 2007 , usia perokok pada usia 15-19 tahun mencapai 4,2 juta. Dari angka tersebut 7 % usia perokok adalah sekolah dasar (SD), 16 % usia sekolah menegah pertama (SMP), sedangkan usia sekolah menegah atas sebanyak 24%. Tingginya jumlah perokok usia anak-anak tidak lepas dari pengaruh iklan rokok, perilaku orang dewasa dan kemudahan untuk memperoleh rokok.

2.3        Penyebab Remaja Merokok
           Ada banyak alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin,mengatakan bahwa, perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan.Faktor dari dalam remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja. Remaja mulai merokok dikatakan oleh Erikson berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu, masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya.
Dalam masa remaja ini, sering dilukiskan sebagai masa badai dan topan karena ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial. Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.Perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku simbolisasi. Simbol dari kematangan, kekuatan, kepemimpinan, dan daya tarik terhadap lawan jenis. Namun, Ada beberapa hal yang mempengaruhi remaja untuk merokok yaitu :
               1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).



6
               2. Pengaruh Teman Atau Pergaulan
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya.
Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991). Dan biasanya remaja ini malu jika dia tidak merokok karna sudah menjadi trend di kalangan teman sebayanya.
               3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah.
               4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. Pengaruh iklan ini sangat besar sekali memicu remaja ini untuk merokok.

2.4        Masalah yang Bisa Muncul jika Remaja Merokok

1. Mengganggu performa di sekolah
Remaja yang merokok akan mengalami penurunan dalam nilai olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat seperti sebelum merokok.

7
2. Perkembangan paru-paru terganggu
Tubuh berkembang pada tahap pertumbuhannya, dan jika seseorang merokok pada periode ini bisa mengganggu perkembangan paru-parunya.
Terlebih jika remaja merokok setiap hari maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus menerus, dahak berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali.
3. Lebih sulit sembuh saat sakit
Ketika remaja sakit maka mereka akan lebih sulit baginya untuk bisa kembali sehat seperti semula karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh.
Rokok ini juga memicu masalah jantung di usia muda serta mengurangi kekuatan tulang.
4. Kecanduan
Remaja yang merokok cenderung jauh lebih mungkin menjadi kecanduan terhadap nikotin yang membuatnya lebih sulit untuk berhenti. Saat ia memutuskan untuk berhenti merokok, mka gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja sekolah serta perilakunya.
5. Terlihat lebih tua dari usianya
Orang yang mulai merokok di usia muda akan mengalami proses penuaan lebih cepat dan remaja akan memiliki garis-garis di wajah serya kulit lebih kering sehingga penampilannya akan lebih tua dibanding usianya. Selain itu rokok juga membuat remaja memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta gigi yang kuning.

2.5        Peran  Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Rokok Bagi Remaja
1. Memahami penyebab remaja merokok
                Biasanya remaja merokok sebagai bentuk pemberontakan, cara menyesuaikan diri dengan kelompok tertentu atau mengikuti adegan di film. Dengan memahami hal tersebut, maka orangtua bisa melakukan pencegahan dan pendekatan dengan anak.

2. Tetap mengatakan tidak untuk rokok
                Orangtua mungkin berpikir remaja tidak mendengar yang dikatakannya, tapi tetaplah mengatakan untuk tidak memperbolehkan merokok.
8
Karena orangtua yang memberikan batasan terhadap rokok cenderung memiliki anak yang tidak merokok.

3.Memberi contoh yang baik
                Remaja yang merokok lebih umum ditemui jika orangtuanya merokok, karena anak atau remaja cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Semakin cepat berhenti merokok, maka semakin besar kemungkinan anak tidak merokok, serta hindari merokok atau meninggalkan rokok di dalam rumah.

4. Menjelaskan dampak buruk dari rokok
Cobalah untuk memberitahu remaja bahwa merokok tidak membuat anak jadi gaul atau populer, tapi justru membuat badan dan mulut bau, kotor karena asap, muka lebih cepat keriput dan gigi menjadi kuning. Bahkan dalam jangka panjang memicu berbagai penyakit.

5. Menekankan bahwa rokok bisa menyebabkan kecanduan
Sebagian besar remaja percaya bahwa ia bisa berhenti merokok kapan saja. Untuk itu berilah penekanan atau bisa juga berupa contoh nyata bahwa jika seseorang sudah mencoba merokok, maka akan sulit untuk keluar dari kecanduannya.
         Dalam Penanggulanan Rokok terhadap remaja ini juga sangat penting. Karena orang tua sangat berpenhgaruh sekali yaitu :

1. Orang tua sebagai pengawas
                Untuk menghidari remaja dari bahaya rokok, orangtua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas. Pembatasan sangat membantu untuk membuat remaja merasa aman. Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan rumah yang jelas, remaja akan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap remaja yang akan pergi, orangtua perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan pulang, dengan siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini untuk menunjukkan bahwa orangtua punya perhatian khusus kepada remaja, dan tidak membiarkan remaja untuk bertindak semuanya sendiri.


9
2.  Orang tua sebagai pembimbing
                Peranan sebagai pembimbing remaja terutama dalam membatu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realities bagi remaja. Orang tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak. remaja harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa ia adalah seorang pribadi yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi persoalan-persoalannya. Bila remaja tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya yang susah seperti masalah merokok dan narkoba, orangtua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi remaja untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebayanya. Sehingga remaja akan memiliki pegangan dan dukungan dari orangtuanya.

4. Bekerjasama dengan orang lain dan guru
1)  Kerjasama degan orangtua lain
         Bagi orangtua yang anaknya menjadi perokok, perlu ada suatu kerjasama ataupun pertemuan dengan oranglain yang dekat dengan anaknya ataupun orang tua dari teman anaknya untuk mengawasinya.
2)  Kerjasama dengan guru
         Orangtua juga perlu berkonsultasi dan bekerjasama dengan guru, khususnya guru bimbingan konseling (BK). Sebab berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan pengawas anak. Guru adalah sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi hingga siang anak dalam pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak yang terlibat masalah dan membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru BK berperan untuk menjadi tempat curhat bagi anak/siswa yang mempunyai masalah, baik dirumah maupun di tempat lain, dengan begitu guru bisa mengetahui dan membantu si anak bisa menyelesaikan masalahnya.





BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Merokok  sebenarnya bisa dikatakan sebagai lambang kedewasaan, merujuk kalau yang mengkonsumsi rokok itu adalah para orang dewasa. Hal inilah yang menimbulkan dorongan dalam diri remaja untuk mencobanya. Remaja ingin membuktikan kalau mereka bukanlah anak-anak lagi, mereka merasa sekarang adalah orang dewasa makanya mereka meniru apa yang banyak dilakukan orang dewasa, contoh mudahnya dan paling umum adalah merokok.
Banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.

3.2 Saran
            Maka bagi remaja jangan pernah coba-coba untuk merokok dan lebih berhati-hati memilih teman sebab faktor utama dari merokok adalah teman . karena merokok dapat merusak moral bangsa dan dapat menyebabkan kematian.













10


Daftar Pustaka

http://annesdecha.blogspot.com/2010/03/remaja-dan-rokok.html (Diakses pada  27 November 2012 : 13:44 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok  (diakses pada 6 November 2012 : 16:00 WIB)


3 komentar: